FGD SE2026 dengan Asosiasi Usaha

Setelah di bulan lalu BPS melakukan Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) dengan kementerian/lembaga, kali ini BPS melebarkan jangkauannya untuk mendapat dukungan dari asosiasi usaha. Selama dua hari, 11-12 September 2024, BPS melakukan FGD Pembahasan Awal Uji Coba SE2026 dengan Asosiasi Usaha.

Setidaknya ada 14 asosiasi usaha yang hadir dalam FGD yang dilakukan di Jakarta ini. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah membuka acara dengan pernyataan yang memantik diskusi. "Dengan metode baru diharapkan data SE2026 makin lengkap dan partisipasi masyarakat makin baik. Permasalahannya sekarang serba online. Bagaimana cara BPS mengidentifikasi usaha yang ada? Tentu bapak-ibu di asosiasi ini yang akan membantu kita," ujar Habib. Di hari kedua, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini juga turut hadir dalam FGD.

Diskusi utama sendiri dimoderatori oleh Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi. Selain untuk mendapat dukungan, Windhi juga menuturkan bahwa FGD ini dibangun untuk menjalin hubungan baik dan sebagai sarana komunikasi antara BPS dengan pelaku usaha. "Juga untuk mencari cara-cara baru pelaksanaan sensus yang efisien, serta tepat sasaran dengan memperoleh masukan dan pandangan konstruktif dari asosiasi usaha," tambahnya.

Respon positif datang dari perwakilan asosiasi usaha, yang pada prinsipnya siap membantu dan juga merasa terbantu dengan adanya data Sensus Ekonomi. "Kami dapat bantu koordinasi dengan pelaku usaha yang berada di naungan kami. Perlu komunikasi publik yang terstruktur dari BPS agar ini dapat terinfokan dengan baik," ujar Budi Primawan, Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) yang berasal dari Lazada.