Diseminasi Indeks Capaian Revolusi Mental 2023

Asta Cita menjadi fondasi utama untuk melangkah, bagaimana penguatan jati diri bangsa harus diarahkan. Khususnya pada Asta Cita pertama (memperkokoh ideologi Pancasila demokrasi dan hak asasi manusia) serta Asta Cita keempat (memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas).

Untuk merealisasikan Asta Cita tersebut, maka diselenggarakan forum diskusi bertajuk "Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045" di Hotel Borobudur, Jakarta (13/11). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kemenko PMK, di mana Badan Pusat Statistik (BPS), dalam hal ini Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono turut hadir sebagai narasumber.

Forum ini menjadi ajang diseminasi Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) tahun 2023 yang dipaparkan oleh Ateng Hartono. Ateng menjelaskan bahwa ICRM diperkuat oleh 24 indikator dan dibangun oleh 5 gerakan, yaitu Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu. “ICRM Indonesia di tahun 2023 (73,82) mengalami peningkatan 3,35 poin dibanding tahun 2021 (70,47)," tutur Ateng.

Pada kesempatan yang sama, BPS mendapat penghargaan dari Kemenko PMK atas kerja samanya sebagai Mitra Pengukuran ICRM yang diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Warsito. “Terima kasih kepada BPS, di mana pengukuran ini berperan untuk melihat kemajuan target-target pembangunan,” ucap Warsito.