To get BPS data, please come to the BPS Integrated Statistics Service, Sukoharjo Regency, Jl. Bulakrejo - Gentan No. 3, Bendosari, Sukoharjo, every working day from 08.00 - 15.30
In an effort to improve the quality of our data and services to you, please fill out the Data Requirements Survey (SKD) via the link http://s.bps.go.id/3311_SKD2025
Raker dan RDP Komisi XI DPR RI Bahas RAPBN 2025
August 28, 2024 | Other Activities
Setelah pembahasan asumsi dasar dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 melalui Panitia Kerja (Panja) pada 5-6 Juni 2024 lalu, Komisi XI DPR RI kembali melakukan rapat kerja (Raker) bersama Menteri Keuangan (Menkeu), Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia (BI), dan Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Plt. Kepala BPS terkait hal yang sama untuk pengambilan keputusan Asumsi Dasar dalam RUU APBN 2025 di Gedung Nusantara I (28/8).
Rapat yang dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Kahar Muzakir dan Dolfie O. F. P. ini dinyatakan terbuka untuk umum. Setiap kementerian/lembaga yang hadir mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan paparan. Dalam paparannya, Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan berbagai perkembangan indikator strategis sosial ekonomi dengan bahasan tema khusus, yakni Menjaga Daya Beli sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia. "Indikator sosial ekonomi terus membaik. Dilihat dari proporsi PDB dari sisi pengeluaran dikontribusi oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang relatif stabil, terakhir pada kuartal kedua 2024 tumbuh 4,93℅," ujarnya.
Lebih lanjut Amalia menjelaskan kesimpulan bahwa penguatan daya beli diperlukan untuk memperkuat fondasi ekonomi, tidak hanya untuk kelompok miskin, tetapi juga kelompok kelas menengah dan menuju kelas menengah. Hal ini dikarenakan jumlahnya mencakup 66,4 persen total penduduk dan nilai konsumsi pengeluarannya mencakup 81,49 persen dari total konsumsi masyarakat.
Komisi XI DPR RI akhirnya menyepakati target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 sebesar 5,2% dan inflasi diperkirakan sebesar 2,5%. Angka ini tercatat sama dengan besaran asumsi dasar pada RAPBN 2025. Sementara itu, nilai tukar rupiah disepakati sebesar Rp16.000/USD dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,0%, sedikit berbeda dengan asumsi dasar RAPBN 2025 yang menargetkan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp16.100/USD dan suku bunga SBN 10 tahun 7,1%. Selain itu, disepakati pula sasaran pembangunan yang masih sama dengan RAPBN 2025.
Sebagai penutup, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan "Semoga ini juga mencerminkan semangat untuk terus menjaga APBN 2025 menjadi instrumen yang penting. Terima kasih atas masukan-masukannya."